Pada hari Jum’at, 5 Maret 2021, Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan kuliah umum bekerjasama dengan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota  International Islamic University Malaysia (IIUM) terkait sistem manajemen becana di Indonesia dan Malaysia. Kuliah umum diikuti oleh 70 peserta Universitas Diponegoro dan 50 peserta IIUM (International Islamic University Malaysia) yang terdiri dari mahasiswa dan alumni. Indonesia dan Malaysia memiliki wilayah dengan sebutan “Ring of Fire” dengan tingkat kerawanan dan kerentanan tinggi terhadap bencana. Kondisi ini mendorong pemerintah kedua negara dan perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk melakukan penelitian terkait penilaian kerentanan (vurnerability), ketahanan (resilience), manajemen bencana, dan upaya pengurangan resiko bencana.  Kerjasama kedua universitas dalam International Comparative Study (ICS) Webinar 2021 mengangkat topik “Understanding Of Disaster Management System in Malaysia and Indonesia : Semarang as Case Study”.

Pamflet Webinar Public Lecture

Gambar 1. Pamflet Webinar Public Lecture

Webinar terbagi dalam 4 (empat) sesi yang diawali oleh pemaparan Dr.-Ing. Wiwandari Handayani, ST, MT, MPS dengan materi “Disaster Risk Management towards Disaster Resilience:Concept and Experience from Indonesia”. Materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan contoh praktis tata kelola atau manajemen bencana di Indonesia. Pembahasan kemudian dilanjutkan oleh Bapak Muhammad Lutfi Eko Nugroho, ST, MT. dari BAPPEDA Kota Semarang yang menjelaskan“Disaster Management Practice” di Kota Semarang. Pembahasan tata kelola kebencanaan di Kota Semarang cukup menarik perhatian peserta webinar karena kota ini memiliki risiko tinggi bencana banjir.  Sesi materi dilanjutkan dengan pemaparan “Planning System in Malaysia” oleh Asst. Prof. Dr. Syakir Ab.Rahman. dan “Disaster Management in Malaysia towards Community Resilience” oleh Asst. Prof. Dr. Irina Savitri Zen. Indonesia dan Malaysia memiliki rangkaian upaya pencegahan, penanganan dan penanggulangan bencana yang dilakukan ditingkat nasional hingga lokal. Pemaparan pembelajaran dari kedua negara menambah wawasan peserta dalam mengkomparasikan upaya masing-masing negara.

Pemaparan Materi dalam Public Lecture

Gambar 2. Pemaparan Materi dalam Public Lecture

Adanya kolaborasi antar dua Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota dari kedua negara terkait sistem manajemen bencana bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa diluar materi perkuliahan yang diberikan di masing-masing Departemen. Universitas Diponegoro mendorong kegiatan kerjasama universitas dan lembaga internasional untuk mempersiapkan lulusan memiliki kompetensi dan daya saing tinggi. Kegiatan kerjasama ini merupakan salah satu wujud nyata penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari 3 (tiga) hal yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Peneilitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Mayarakat. Kerjasama ini diharapkan dapat terus dijalankan sebagai salah satu wadah bagi Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro berkontribusi dalam pencapaian 17 tujuan dalam SDG’s (Sustainable Development Goals).