Pada hari Kamis, 19 Januai 2023 telah berlangsung kegiatan Urban & Regional Scientific Forum (URSF) 2023 Series #01 yang berkolaborasi dengan NUPS-Webinar Nr. 12 (Technische Universität Berlin, Germany) secara daring melalui Zoom Meeting. Tema diskusi pada webinar tersebut ialah Migration, Climate Change Adaptation and Resilient Cities – What Linkages?, dan secara umum dapat terkait dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan). Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr.-Ing. Wiwandari Handayani selaku Ketua Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro memberikan opening remarks. Prof. Dr. Felicitas Hillmann sebagai Head of the FIS-Networking Unit Paradigm Shift (NUPS) at Technische Universität Berlin sebagai moderator webinar kali ini yang menghadirkan empat narasumber yang akan menyoroti menyoroti keterkaitan antara migrasi dan adaptasi perubahan iklim sebagai komponen kunci untuk membangun kota yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Pemaparan materi dari kedua pembicara di awal sesi berfokus pada studi kasus di Indonesia, sedangkan dua sesi berikutnya berfokus pada studi kasus di Thailand dan Filipina Dr. (Cand) Sariffudin, MT (Universitas Diponegoro – Indonesia) sebagai speaker pertama menjabarkan tentang penelitiannya yang berjudul “Housing Displacement and Replacement in Coastal flood-prone areas: evidence from land building tax-based study in Indonesia”.   Sementara itu, Dr. (Cand) Mada Sophianingrum, MT, MSc (Universitas Diponegoro – Indonesia) memaparkan tentang “Linking Climate Change to Livelihood Strategies: The Role of Rural Migration”. Dr. Naim Laeni dari Thammasat University – Thailand memberi paparan terkait dengan “Bangkok’s Climate Risks: The ‘Serious Need’ for Resilience Climate Adaptation”. Pemateri terakhir yaitu Dr. Maruja Asis dari Scalabrini Migration Center, Manila – the Philippines memaparkan tentang “The Migration-Climate Change Nexus Plus Governance: The Case of Baguio City, the Philippines”. Catatan penting dalam diskusi tersebut diantaranya ialah dalam dekade terakhir, istilah ‘ketahanan’ menjadi semakin menonjol untuk memahami dan menganalisis kapasitas individu, komunitas, dan sistem untuk bertahan hidup, beradaptasi, dan tumbuh dalam menghadapi tekanan dan guncangan. Meskipun migrasi sering dikaitkan dengan gangguan dan tantangan, penerapan konsep ini dalam kaitannya dengan pemukiman dan integrasi migran relatif baru – terutama jika berkaitan dengan keterkaitannya dengan proses perubahan iklim yang berjalan lambat. Namun, dalam kondisi tertentu, migrasi dapat berfungsi sebagai strategi adaptasi dan gerakan menjadi strategi ketahanan yang penting bagi komunitas dan individu yang menghadapi perubahan iklim. Kegiatan Webinar URSF Pertama tahun 2023 berjalan dengan baik, ditandai dengan antusiasme para peserta yang mencapai 142 peserta tidak hanya dari kalangan mahasiswa dan dosen di lingkup Universitas Diponegoro, namun juga civitas akademika dari universitas lainnya baik di Indonesia maupun luar negeri, perwakilan instansi pemerintahan, NGO serta alumni Universitas Diponegoro.

Berikut ini merupakan tautan rekaman NUPS-Webinar Nr. 12 in cooperation with Urban & Regional Scientific Forum 2023
(https://www.youtube.com/watch?v=JBEbpKY7S-k&t=1885s)