Pada tanggal 25 Agustus hingga 3 September 2024, dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (DPWK), Universitas Diponegoro (UNDIP), yang terdiri dari Prof. Dr.-Ing. Wiwandari Handayani, ST, MT, MPS dan Rukuh Setiadi, ST, MEM, PhD beserta tim melakukan kunjungan akademik ke India. Kegiatan ini merupakan bagian dari program SMUS Joint Teaching Research Course 2024 (https://gcsmus.org/re-narrating-berlins-post-colonial-spaces-2/), yang bertujuan untuk mempererat kolaborasi akademik internasional serta memperluas wawasan dalam studi lintas disiplin.

Selama kunjungan, tim terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti mengajar di Indian Institute of Technology Kharagpur (IIT KGP) pada kelas Environmental Humanities dan Science and Humanism, dan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai latar belakang. Selain itu, mereka juga melakukan kunjungan lapangan (field visit) ke Kolkata Wetlands dan Sundarban, kawasan ekosistem penting yang menjadi pusat perhatian dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan risiko bencana. Tim juga turut berpartisipasi dalam SOR4D Regional Workshop-cum-Exhibition, forum yang menggabungkan diskusi akademik dan pameran inovasi terkait keberlanjutan.

Kegiatan Perkuliahan di IIT KGP

Kegiatan ini memperkaya pemahaman terhadap isu-isu ketahanan (resilience) tidak hanya dari perspektif perencanaan wilayah dan kota, namun juga perspektif humaniora dan ilmu sosial. Ketahanan dipandang sebagai fenomena kompleks yang melibatkan elemen-elemen non-manusia, yang sering kali terabaikan. Pendekatan ini membuka wawasan baru dalam melihat ketahanan tidak hanya sebagai proses teknis, tetapi juga sebagai konsep yang dipengaruhi oleh interaksi berbagai aspek kehidupan.

Selain sesi akademik, tim juga mengadakan focus group discussion (FGD) dengan masyarakat lokal di Desa Kumirmari. Interaksi ini membuka wawasan baru tentang pengalaman hidup dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya dalam mengelola kerentanan lingkungan dan sosial. Dialog tersebut menjadi sebuah pendekatan untuk mengeksplorasi praktik ketahanan di tingkat masyarakat (grassroot), sekaligus memperkaya pemahaman tim mengenai sistem pengetahuan lokal yang terintegrasi ke dalam kerangka keberlanjutan yang lebih luas.

Kegiatan FGD dengan Masyarakat Lokal Desa Kumirmari, Sundarban, India

Kegiatan ini tidak hanya memperluas pemahaman akademik, tetapi juga relevan dengan pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) 11: menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Pendekatan transdisipliner yang diterapkan melalui integrasi perspektif humaniora, ilmu sosial, dan perencanaan wilayah, mendorong pemahaman ketahanan sebagai fenomena kompleks yang melibatkan elemen manusia dan non-manusia.

Melalui kunjungan ini, DPWK UNDIP tidak hanya memperkuat posisinya dalam kolaborasi akademik global tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung target SDG 11. Pengalaman ini diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan perencanaan yang tangguh dan berkelanjutan, baik di tingkat lokal maupun internasional.