Foto Bersama Roundtable KONEKSI Pemerintah Semarang di Bappeda Kota Semarang

 

Sebagai bagian dari KONEKSI Research Project (https://koneksi-kpp.id/id/) yang dibiayai oleh Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, kegiatan diskusi roundtable untuk penelitian berjudul “Forced labour and climate change: Keeping a focus on women and children” telah dilaksanakan selama 4 hari pada tanggal 24, 25, 29, dan 30 April 2024. Diskusi roundtable ini digelar di 4 kota, yaitu Jakarta, Pekalongan, Demak, dan Semarang, dengan mengundang berbagai instansi pemerintah dan komunitas masyarakat yang terkait. Kegiatan ini merupakan kerjasama penelitian antara DPWK Undip bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Griffith University Australia, serta NGO lokal Inisiatif Kota untuk Perubahan Iklim (IKUPI) dan PATTIRO, dengan tujuan untuk menentukan respons kebijakan pemerintah dan perusahaan di Indonesia terhadap eksploitasi buruh dan dampaknya pada perempuan dan anak-anak, terutama yang terdampak bencana alam yang diperparah oleh perubahan iklim.

Dalam kegiatan diskusi roundtable, fasilitator mendorong peserta untuk membagikan berbagai perspektif dan solusi alternatif dalam menangani isu-isu yang diangkat dalam penelitian. Kegiatan roundtable diawali di Jakarta dengan 17 peserta dari pemerintah dan 17 peserta dari masyarakat. Diskusi dilanjutkan di Pekalongan dengan kehadiran 19 peserta dari pemerintah dan 15 dari masyarakat. Kemudian di Demak, sekitar 10 peserta dari pemerintah dan 16 peserta dari masyarakat berpartisipasi secara aktif seperti di roundtable sebelumnya. Sebagai penutup, diskusi roundtable di Semarang memperoleh jumlah peserta yang besar, mencapai 29 peserta dari pemerintah dan 16 peserta dari masyarakat.

Ke depannya, aspirasi peserta dari pemerintah dan masyarakat yang disampaikan dalam roundtable ini dapat menjadi bahan masukan dalam penelitian KONEKSI. Selaras dengan tujuan penelitian yang berfokus terhadap ekploitasi buruh dan dampaknya terhadap perempuan dan anak-anak, terutama yang terdampak perubahan iklim, diharapkan temuan dan rekomendasi yang muncul dari penelitian ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan kebijakan yang lebih inklusif dalam menanggapi isu-isu perubahan iklim. Selain itu, penelitian ini juga berkaitan erat dengan SDG 5 (Kesetaraan Gender), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Dengan demikian, diharapkan hasil penelitian juga dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut.