Kerjasama Perguruan Tinggi bersama Pemerintah daerah dilakukan oleh Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Diponegoro. Pengembangan wilayah berbasis ekonomi dan infrastruktur dapat memicu berkembangnya perekonomian wilayah dalam hal ini Laboratorium Pengembangan Wilayah dan Manajemen Lingkungan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (DPWK) Universitas Diponegoro ikut dalam proses perencanaan Pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan daerah dan masyarakat dengan menyelenggarakan 2 (dua) kegiatan FGD (Focus Group Discussion) dalam upaya menyaring aspirasi masyarakat untuk arahan kebijakan selanjutnya.
FGD pertama bertema “Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kabupaten Brebes” melibatkan tim dosen Dr. Fadjar Hari Mardiansjah, ST, MT, MDP dan Samsul Marif, SP, MT dan membahas kondisi infrastruktur dasar, fasilitas backward-forward linkages, permasalahan, dan kebutuhan fasilitas. FGD kedua bertema “Pengembangan Ekonomi Sub-Wilayah Kabupaten Brebes” melibatkan tim dosen Dr-Ing Prihadi Nugroho, ST, MT, MPP dan Dr Artiningsih, ST, MSi dan membahas rantai nilai input, proses, output, serta distribusi komoditas dan produk unggulan daerah. Kegiatan ini melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), SKPD, dan perwakilan kecamatan di Kabupaten Brebes.

Gambar 3 Survei ke Pelaku Usaha Rumput Laut

Kegiatan selanjutnya yaitu survei dan observasi lingkungan pada tanggal 20 dan 21 Juli 2023. Tim melakukan kunjungan ke beberapa lokasi. Tim pengembangan infrastruktur mengunjungi beberapa titik yaitu Kecamatan Losari, Kecamatan Ketanggungan, Kecamatan Kersana, Kecamatan Larangan dan Kecamatan Bumiayu. Kegiatan yang dilakukan yaitu mendatangi pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan, observasi infrastruktur dasar, serta mengunjungi beberapa fasilitas perkotaan lainnya. Lalu, tim pengembangan ekonomi sub-wilayah mendatangi lokasi-lokasi klaster komoditas untuk memverifikasi aktivitas usaha secara nyata agar memahami kebutuhan setiap komoditas. Beberapa lokasi yang dikunjungi antara lain wilayah produksi bawang merah dan produksi rumput laut di Kecamatan Brebes, UMKM Batik di Kecamatan Salem, UMKM Rebana di Kecamatan Bumiayu, UMKM Telur Asin di Kecamatan Bulakamba, dan seterusnya.

Survei yang dilaksanakan selama dua hari berhasil mengumpulkan informasi terperinci mengenai permasalahan, peluang, kebutuhan terkait pengembangan komoditas dan produk unggulan, serta memberikan gambaran yang komprehensif mengenai infrastruktur penunjang akses antarwilayah, fasilitas pelayanan sosial-ekonomi, dan aspek lainnya. Serangkaian kegiatan FGD dan survei lapangan yang telah dilaksanakan berhasil menghimpun masukan dan harapan dari pemangku kepentingan dan pelaku usaha, serta melengkapi data primer dan sekunder yang akan menjadi bahan utama bagi tim kajian untuk melakukan analisis lanjutan. Harapannya dengan menggabungkan sumber daya dan pengetahuan, kerjasama ini dapat berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Kebijakan yang lebih baik, layanan publik yang lebih efisien, dan peluang pendidikan yang lebih baik dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, hal Ini dapat meningkatkan pengembangan kluster industri yang kuat, peningkatan daya tarik investasi, dan peningkatan citra daerah yang lebih baik.