Pada Minggu, 18 Agustus 2024, kompetisi desain masterplan bergengsi “Plano In Action (PIA) Vol. 15” yang diselenggarakan oleh Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Surakarta mencapai puncaknya. Dari lima tim terbaik yang berhak memaparkan konsep inovatif mereka, tiga tim PWK Universitas Diponegoro berhasil menyapu bersih seluruh posisi juara—juara pertama, kedua, dan ketiga.
Tim yang merebut juara pertama terdiri dari Kahfi Syuhada, Muhammad Rivo Cahyo, Fimansyah Adhitya, dan Zayyana Arbaniya, diikuti oleh tim juara kedua yang beranggotakan Nabila Arifa Puspita Sari, Olivia Cikal Pradani, serta dua mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES). Sementara itu, juara ketiga diraih oleh tim yang terdiri dari Laila Fatima Rahmanida, Shahwa Ramadhani, Azizah Nur Nahari, dan Surya Sadewa Fathian.
Tidak mudah bagi ketiga tim PWK Undip ini untuk sampai ke puncak. Mereka harus bersaing ketat dengan 14 tim lainnya dari universitas ternama seperti Universitas Diponegoro sendiri hingga Institut Teknologi Sumatera. Proses seleksi dimulai dengan pengiriman paper, dilanjutkan dengan penyaringan hingga lima besar. Di babak final, setiap tim diminta menyerahkan dokumen penunjang berupa masterplan, poster, video, dan presentasi PowerPoint yang kemudian dipresentasikan secara langsung.
Kekuatan Inovatif di Balik Kemenangan
Konsep yang ditawarkan oleh ketiga tim ini memukau para juri dengan ide-ide inovatif dan berkelanjutan, yang berfokus pada penataan permukiman di kawasan Tambak Lorok, Semarang.
Tim juara pertama mempresentasikan “Tambak Lorok: Seaside Haven of Recreational Enjoyment,” sebuah solusi menyeluruh untuk mengatasi permasalahan permukiman kumuh di Tambak Lorok. Mereka menekankan pada pemulihan lingkungan dan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan, menciptakan kawasan yang tak hanya tertata, tetapi juga memiliki nilai wisata.
Tim yang meraih juara kedua memperkenalkan konsep “Building Opportunities Optimizing Sustainable Tech.” Proyek ini menitikberatkan pada optimalisasi teknologi berkelanjutan dan pengembangan ekonomi sirkular, menawarkan solusi yang berfokus pada teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan di Tambak Lorok.
Sementara itu, tim juara ketiga menawarkan pendekatan yang tak kalah inovatif melalui konsep “Sustainable Green Infrastructure for Livelihood Regeneration in Tambak Lorok.” Dengan tiga pilar utama—sosial, ekonomi, dan lingkungan—konsep ini menggabungkan Solusi Berbasis Alam, Infrastruktur Hijau, serta Pemulihan Ekosistem untuk menjawab permasalahan lingkungan, seperti banjir dan kerusakan ekosistem pesisir, sambil melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Momen Gemilang untuk PWK Universitas Diponegoro
Kemenangan gemilang ini menjadi bukti kemampuan mahasiswa PWK Undip dalam merancang solusi kreatif dan solutif untuk tantangan urban dan lingkungan. Ketiga tim PWK Undip sukses memukau para juri dengan inovasi berkelanjutan yang mampu menjawab tantangan riil di lapangan, sekaligus memperkuat reputasi Universitas Diponegoro sebagai salah satu institusi terbaik di Indonesia dalam bidang perencanaan wilayah dan kota.
Dengan membawa pulang seluruh gelar juara di ajang PIA Vol. 15, mahasiswa PWK Undip telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya siap bersaing di tingkat nasional, tetapi juga menjadi pionir dalam menghadirkan solusi cerdas untuk masa depan yang lebih baik.